Senin, 13 Oktober 2008

apa ada yang sudah punya cerita disunat cewek :)?

14 komentar:

Heidy mengatakan...

Rasanya pasti takut, sakit, & memalukan...palagi sunat dewasa. Memalukan coz kemaluan kita hrs pasrah dipotong cewek. Sakitnya luaarrr biasa. Palagi pas liat dipotong n dijaitnya.
Cewek2 itu sih enak aja, gak ngerasain disunat. Gak tau sakitnya kya apa. Coba mereka yg disunat, pasti juga takut kan...

Unknown mengatakan...

bagi yang mau foto foto sunat. penyunatnya wanita semua. silakan hub saya email
just_a80@yahoo.com

Unknown mengatakan...

Aduh,kasihan kalian disunat.
Untung sekali saya lahir di keluarga besar yang melarang praktik sunat baik untuk cewek maupun cowok dengan agama yang tidak mengharuskan praktik sunat dilakukan pada umat laki2 nya sehingga saya tidak disunat sampai umur 20 tahun sekarang (2009) ini dan saya tidak akan pernah ada rencana untuk menyunatkan diri atau keturunan laki2 saya.
Syukurlah saya tidak perlu merasakan sakitnya disunat dan tidak ada saudara cowok saya yang terkena akibat dari tidak sunat yang digembor2 kan oleh masyarakat.
Bagi keluarga besar saya,sudah terbukti secara langsung bahwa tidak ada hal buruk yang diakibatkan karena tidak disunat.
Dan juga bagi keluarga kami,tidak ada keuntungan dari sunat.

Jika bagi kalian sunat memang ada keuntungannya,silakan saja kalian menikmati sakit dan malunya disunat.
Tapi,apa pun yang kalian katakan kepada keluarga saya mengenai keuntungan2 sunat tidak akan berpengaruh pada pendirian keluarga kami.

Sunat benar2 menjijikan.
Saya bangga menjadi laki2 yang tidak disunat.

Bidan laki mengatakan...

aku malah main sunat2an ama TTMku. SUnat paksa. ada yang suka main sunat2an?

Sam Ahmad mengatakan...

Saya sangat mendominasi di ranjang. Saya juga menyunat penis suami saat masa pengantin. Sangat indah.Saya telanjangi dulu dia sambil kucium. setelah itu posisi 69. Kuremas pelirnya agar tidak cepat ejakulasi. Suamiku mengerang smbil megulum vaginaku. Kukulum juga penisnya yang sudah kucukur bersih. Puncaknya, suami aku buat terlentang, buka lebar2 kaki suami, pahanya kutekuk. aku genjot penisnya maju mundur naik turun sambil sesekali meremas pelirnya untuk mengontrol ejakulasi. Beliau mengerang memanggil namaku. Kugenjot lama sampai suami benar2 lemas. Setelah orgasme dan relaksasi, kubersihkan penisnya, persiapan untuk menyunatnya. kusuntik bius, lalu kukerat penisnya. Rumahtangga kami sangat bahagia. Ada wanita yang ingin belajar denganku ? Akan ku ajarkan dengan senang hati

Unknown mengatakan...

jadi kepengin disunat sama cewe.apalagi dijagal sama perempuan cantik,misalnya ibu ibu pkk.nyesel deh disunat sama bapak bapak.gak ada sensasi menyenangkan.coba kalo cewe yang nyunat apalagi secara paksa dan tanpa dibius.pasti akan terkenang indah sepanjang masa

Unknown mengatakan...

bagi yang punya alamat dokter atau suster perempuan yang mau merevisi sunat laki laki dewasa tolong dong kasih alamat ke gua di:ijoni17@gmail.com

Unknown mengatakan...

Gua sering maen sunat paksa ama cw gua sakit tapi bnr2 pngn lagi klo gua pngn maen sunat paksa biasa nya cw ane udh siapin saputangan hnduk polos silet ama betadin udh itu gua diiket trs penis gua d pakein saputangan yg udh d lubangin tengah nya abis itu dia bersihin udh deh lngsng udh kaya sunat bnrn pke silet sampe brdarah sampe darahnya kena saputangan enak lah pokonya cuman d gores dikit asal kluar darah doang ah pokonya punya kepuasan trsndiri deh

Joko mengatakan...

Di komplek rumahku ada satu dokter yang membuka praktik dirumahnya setiap malam, seorang wanita sepantaran saya sekitar 25th, memakai jilbab, berbadan mungil agak berisi, dan lumayan manis wajahnya.

Dia sebenarnya dokter umum tapi tetanggaku beberapa menyunat anaknya disana.

Awalnya aku datang ke dokter itu untuk konsultasi ada bintik putih di kulup penisku, kalau ke RS bagian Kulit dan Kelamin rasanya malu, dan malas juga pergi ke dokter yang jauh.

Saat aku bilang keluhan ini, wajah dokter itu agak "aneh", mungkin kurang nyaman, tapi dia profesional dan menyuruh aku membuka celana. Aku rajin mencukur bulu kemaluan agar terlihat rapih, dan malah si dokter terheran dan katanya memang lebih bagus rapih pendek.

Awal dokter itu memegang penis ini sensasinya luar biasa, dia lalu menarik kulup dan saat mengecek wajahnya hanya sekitar 1-2 jengkal, otomatis saya langsung ereksi tanpa sadar.

Si dokter bilang, "Kirain saya sudah sunat ini, soalnya saat "tidur" juga tidak terlihat kulupnya, baru saya sadar tidak ada bekas jahitan". Saya jawab, "Iya dok kulup saya kan pendek, tidak ada bedanya ya dengan yang sudah sunat ?". Dia jawab "Iya tidak ada bedanya kalau tidak teliti".

Dokter itu bilang kalau bintik putih di kulup penisku itu tidak berbahaya, namanya Fordyce spots yang di beberapa orang ada di bibir, penis, vagina. Bintik ini bukan penyakit dan tidak perlu diobati, tapi memang mengganggu estetis saja. Untuk menghilangkannya bisa dengan cara laser.

Saya lalu duduk di tempat tidur pasien itu, masih dengan penis ereksi mendengarkan penjelasan dia. Suara dokter itu lembut sekali, dan saya memandang wajah yang ayu, dan tonjolan payudara yang membuat saya penasaran, saya juga masih merasakan sentuhan jarinya yang walaupun menggunakan sarung tangan karet, namun terasa sensasinya di penis saya.

Joko mengatakan...

Entah apa yang dipikiran saya saat itu, saya bilang "Dok saya mau sunat saja". Si dokter agak kaget, dan bertanya untuk meyakinkan, "Kalau tidak diharuskan secara agama kamu, ya tidak usah, yang penting jaga kebersihan dan tidak fimosis". Tapi saya meyakinkan mau sunat.

Dia bilang, karena kulup saya pendek, nyaris tidak ada, akan jauh lebih sulit, jadi saya disuruh bikin janji, dan dia akan dibantu oleh perawat kenalannya. Biayanya lumayan 1,5jt.

Saat di hari H, ternyata perawatnya seorang wanita sudah tua sekitar umur 40th. Saya berbaring di tempat periksa, dan saat perawat itu membersihkan penis saya dengan betadine, penis saya ereksi kencang banget berurat urat. Dihidup saya belum pernah ereksi sekencang itu, saat ML dengan cewe juga tidak sekencang itu.

Dokter bilang ke perawat agar membiarkan penis saya supaya tidur lagi, tapi tidak berkurang sedikitpun ereksi saya. Di hadapan saya ada dua wanita yang melihat penis saya, pikiran saya sudah kemana2. Apalagi si perawat itu bercanda2 jorok ke saya, seperti "Ih ngacengan orangnya", "Ih koq bengkok penisnya", dll.

Akhirnya si dokter menyuruh saya mengeluarkan sperma dulu di WC. Tempat prakteknya ini kan bagian depan di rumah dia, WC itu di dalam rumahnya dekat dapur. Saya diantarkan oleh si perawat, mungkin jaga2 juga takutnya saya mencuri sesuatu.

Di dalam WC ada 2 bagian, basah dan kering, bagian basah adalah shower yang disekat kaca, dan disebelahnya ada closet, di bagian kering ada wastafel dan yang menarik perhatian saya adalah box jaring tempat baju kotor. Iseng saya lihat ada tali bra menyembul dari tumpukan baju itu. BH warna hitam polos dengan ukuran sekitar 34B, dan saya lihat ada celana dalam warna krem polos.

Aku cium celana dalam itu sambil membayangkan bentuk vaginanya dan bulu2 tipisnya, ada sedikit bau amis disana. Sempat membuatku bingung juga, seharusnya dokter yang menjaga kebersihan, masa iya vaginanya bau ? Tapi aku semakin terangsang dengan bau itu, dan onani sambil menciumi celana dalam itu, sambil sesekali menjilatnya, agak asin terasa. Entah dia mungkin habis ML dengan suaminya tadi sore, pikirku.

Setelah onani penisku lemas, dan aku balik ke ruangan praktek dengan wajah polos seperti tidak terjadi apapun.

Saat hendak eksekusi, penisku ereksi lagi, membayangkan jika dokter itu tidak telanjang, dan aku disuruh onani untuk kedua kalinya. Onani kedua ini tidak nikmat dan aku sebenarnya jadi malas dan terpikirkan untuk membatalkan sunat ini.

Tapi di ruang praktek aku masih mau dipegang2 oleh dokter itu, jadinya ya dilanjutkan saja.
Awal di suntik di 2 titik, saat perawat mengetes anastesi, dia mencubit penis dan tidak terasa apapun, lalu dilanjutkan kulup di jepit dan dipotong dengan laser, tercium aroma seperti BBQ. Saya disuruh tutup mata saja kalau takut darah, tapi saya memilih memandangi wajah dokter tersebut, saya menikmati saat dia memandangi penis saya. Diakhiri dengan dijahit, saya sebenarnya menolak untuk dijahit karena takut nanti bekasnya jadi bergelombang jelek gitu, tapi kata dokter itu ini harus untuk sunat dewasa karena pembuluh darah lebih besar, nanti kalau tidak dijahit, ada kemungkinan luka di kulit luar dan dalam akan jadi keras dan sakit saat ereksi. Jahitan ini yang paling mengerikan bagi saya, dan terasa benang menembus kulit dengan kesat.

Setelah itu saat ganti perban juga saya pergi ke dokter itu, saya termasuk orang yang gampang ereksi, sempat jahitan lepas juga jadi harus diperbaiki. Total penyembuhan kira2 3 minggu.

Sampai sekarang kalau saya kedokter itu untuk berobat apapun, misal flu, diare, dll, dia masih suka membahas, "Penisnya gimana lebih enak sunat atau tidak, dll".

Itu pengalaman luar biasa sih, sayangnya dokter itu bukan spesialis sunat, jadi bekas luka sunat saya tidak rapih, jujur agak menyesal juga.

Untuk pria dewasa yang mau sunat, lebih enak ke dokter wanita, senasinya beda banget, sekali seumur hidup juga. Memang mau gitu penis dipegang2 dokter cowok ? saya sih ogah banget.

galayaney mengatakan...

Achiotein - Omega Titanium - Titanium Art
Tinko Omega titanium wood stoves Titanium (Platinum) titanium engagement rings for her is titanium dive knife a titanium piercing jewelry product of Tinko, Omega Omega Titanium, and Tinko titanium white wheels Titanium that is part of Omega Omega-Teti Titanium.

Unknown mengatakan...

Minta vidionya

WilliamVirgo mengatakan...

Kirimkan dong foto sunat penyunatnya wanita semua

sesheesleesm mengatakan...

la736 klekt romania,riekersuisse,rieker shoes uk,flight club paris,flight club sneakers uk,rieker stiefel schweiz,rieker belgique,flight club מקורי,klekt shipping jp580